Sawah Sp 1 Mekarsari
Sawah Sp 2 Baturaja
Sawah Sp 3
Sawah Sp 1 Bumirestu
Sawah Sp 5
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara terus menggalakkan pengembangan padi sawah untuk mengurangi ketergantungan pada beras dari daerah lain dalam pemenuhan konsumsi masyarakat setempat.
Bupati Halmahera Timur Rudi Irawan setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk pengembangan padi sawah, baik untuk program ekstensifikasi maupun intensifikasi.
Selain itu Pemkab Haltim juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong pengembangan padi sawah di daerah ini, misalnya kebijakan yang mengharuskan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah itu untuk membeli beras produksi lokal.
"Kami berharap Haltim akan menjadi lumbung beras bagi daerah Malut, artinya sebagian besar kebutuhan beras masyarakat di Malut akan dipenuhi dari Haltim, baik beras untuk kebutuhan masyarakat menengah ke atas maupun kebutuhan masyarakat umum," katanya.
Luas areal sawah di daerah itu kini mencapai 5.000 hektar lebih dengan produksi sekitar 15 ribu ton padi. Salah satu daerah pusat pengembangan padi sawah di Haltim adalah wilayah Subaim, yang sebagian warganya merupakan transmigran dari Pulau Jawa.
Ia menambahkan, di Haltim masih ada belasan ribu hektar potensi lahan yang bisa dikembangkan menjadi areal sawah.
Pemkab Haltim akan mendatangkan transmigran untuk mengoptimalkan penggarapan potensi itu.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Maluku Utara, Jubair mengatakan, Pemrov Malut juga terus mendorong pengembangan padi sawah di berbagai kabupaten di Malut, di antaranya dengan memberikan bantuan benih unggul.
Selain itu Pemprov Malut juga terus membangun berbagai infrastruktur untuk mengoptimalkan pengembangan padi sawah di Malut, seperti pembangunan sarana irigasi dan pembangunan jalan usaha tani pada daerah-daerah pengembangan padi sawah.
Ia mengakui, Malut masih banyak bergantung dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat setempat, namun melalui berbagai upaya yang dilakukan Pemprov dan Pemkab di Malut diharapkan ketergantungan itu bisa dikurangi.
Pemprov Malut selama ini harus mendatangkan sedikitnya 60 ribu ton beras dari luar malut, seperti dari Sulawesi dan Jawa untuk memenuhi kebutuhan beras di daerah ini yang mencapai 80 ribu ton lebih per tahun.
Selain Halmahera Timur, Kabupaten lainnya di Malut yang juga terus menggalakkan pengembangan padi sawah adalah Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kepuluan Sula, Pulau Morotai dan Kota Tidore Kepuluan.
Bupati Halmahera Timur Rudi Irawan setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk pengembangan padi sawah, baik untuk program ekstensifikasi maupun intensifikasi.
Selain itu Pemkab Haltim juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong pengembangan padi sawah di daerah ini, misalnya kebijakan yang mengharuskan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah itu untuk membeli beras produksi lokal.
"Kami berharap Haltim akan menjadi lumbung beras bagi daerah Malut, artinya sebagian besar kebutuhan beras masyarakat di Malut akan dipenuhi dari Haltim, baik beras untuk kebutuhan masyarakat menengah ke atas maupun kebutuhan masyarakat umum," katanya.
Luas areal sawah di daerah itu kini mencapai 5.000 hektar lebih dengan produksi sekitar 15 ribu ton padi. Salah satu daerah pusat pengembangan padi sawah di Haltim adalah wilayah Subaim, yang sebagian warganya merupakan transmigran dari Pulau Jawa.
Ia menambahkan, di Haltim masih ada belasan ribu hektar potensi lahan yang bisa dikembangkan menjadi areal sawah.
Pemkab Haltim akan mendatangkan transmigran untuk mengoptimalkan penggarapan potensi itu.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Maluku Utara, Jubair mengatakan, Pemrov Malut juga terus mendorong pengembangan padi sawah di berbagai kabupaten di Malut, di antaranya dengan memberikan bantuan benih unggul.
Selain itu Pemprov Malut juga terus membangun berbagai infrastruktur untuk mengoptimalkan pengembangan padi sawah di Malut, seperti pembangunan sarana irigasi dan pembangunan jalan usaha tani pada daerah-daerah pengembangan padi sawah.
Ia mengakui, Malut masih banyak bergantung dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat setempat, namun melalui berbagai upaya yang dilakukan Pemprov dan Pemkab di Malut diharapkan ketergantungan itu bisa dikurangi.
Pemprov Malut selama ini harus mendatangkan sedikitnya 60 ribu ton beras dari luar malut, seperti dari Sulawesi dan Jawa untuk memenuhi kebutuhan beras di daerah ini yang mencapai 80 ribu ton lebih per tahun.
Selain Halmahera Timur, Kabupaten lainnya di Malut yang juga terus menggalakkan pengembangan padi sawah adalah Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kepuluan Sula, Pulau Morotai dan Kota Tidore Kepuluan.
bro boleh tag foto penjemuran padi di subaim itu menngunakan apa ...
BalasHapus